GetMenit.com, Kota Tangsel — Warga Perumahan Kencana Loka Blok AB, BSD Sektor 12-1, Kota Tangerang Selatan, dibuat resah oleh proyek pembangunan Gedung Serba Guna (GSG) milik Yayasan Shekinah Glory yang dikelola oleh komunitas Beth Shalom. Proyek yang berdiri tak jauh dari pemukiman ini diduga menjadi penyebab utama banjir besar yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Pembangunan gedung yang disebut-sebut belum mengantongi izin resmi itu dianggap telah mengganggu ekosistem saluran air dan menghilangkan fungsi daerah resapan, yang selama ini menjadi penyangga utama kawasan tersebut.
“Banyak pohon ditebang, saluran air tertutup, dan hasilnya—komplek kami kebanjiran hampir satu meter! Ini bukan asumsi, ini fakta,” tegas Ajid Bangun (55), Sekretaris RW 06 Kencana Loka, Kamis (24/7/2025).
Warga juga mengaku telah beberapa kali melayangkan protes kepada pihak yayasan, namun tidak pernah mendapat tanggapan berarti. Bahkan, aktivitas proyek tetap berjalan meskipun Satpol PP Tangsel telah menyegel lokasi karena belum memiliki Persetujuan Bangunan Gedung (PBG).
Tak hanya banjir, warga juga khawatir akan potensi longsor, lantaran aktivitas kendaraan berat proyek kerap melewati lahan milik PT Kereta Api Indonesia (KAI) yang berbatasan langsung dengan tebing di ujung perumahan.
“Kami tidak menolak pembangunan, tapi tolong pikirkan dampaknya. Kami sudah puluhan tahun tinggal dengan aman, baru kali ini kami dikepung air karena proyek ini,” tambah Ajid.
Respons Yayasan Shekinah Glory
Menanggapi tudingan tersebut, Persia Misuari, Kuasa Hukum Yayasan Shekinah Glory, menyatakan bahwa pembangunan GSG ditujukan untuk kegiatan sosial seperti panti jompo, anak yatim, dan pendidikan sosial. Ia membantah bahwa proyek itu tidak berizin, dan menegaskan bahwa proses perizinan sedang berlangsung.
“Saat ini sudah mengantongi KRK (Keterangan Rencana Kota), dan dokumen lain seperti UKL-UPL masih dalam proses. Kalau dibilang tidak ada izin, itu tidak sepenuhnya benar,” ujarnya.
Terkait persoalan banjir, Persia menyebut pihaknya telah mulai memperlebar saluran drainase sebagai bentuk respons cepat terhadap keluhan warga. Bahkan, pihak yayasan mengaku siap berdialog dan akan segera menyerahkan site plan pembangunan kepada warga dalam waktu dekat.
“Paling lambat satu minggu ke depan, kami serahkan site plan agar semuanya transparan,” pungkas Persia.
Pantauan di Lokasi: Aktivitas Proyek Masih Berlangsung
Pantauan tim getmenit.com di lokasi menunjukkan bahwa aktivitas pembangunan masih terus berjalan, meskipun terdapat garis kuning penyegelan dari Satpol PP Tangsel. Pihak PT KAI pun telah memasang beton pembatas di jalur akses utama menuju proyek untuk membatasi mobilisasi kendaraan berat.
Kondisi ini memicu kekhawatiran warga bahwa proyek akan tetap berjalan tanpa kepedulian terhadap keselamatan lingkungan dan warga sekitar. (Redaksi)