GetMenit.com, Kabupaten Tangerang – Banjir besar kembali melumpuhkan ruas Jalan Tol Bitung–Tangerang–Jakarta pada Sabtu (28/6/2025), menyebabkan kemacetan total di kedua arah. Ribuan kendaraan tak bisa bergerak selama berjam-jam, memicu kemarahan dan keluhan dari pengguna jalan yang terjebak tanpa kepastian.
Banjir yang menggenangi sebagian besar ruas tol ini diduga kuat disebabkan oleh proyek pembangunan akses jalan Paramount Petals – Bitung. Proyek infrastruktur tersebut dituding belum memiliki sistem drainase atau saluran air yang layak, sehingga ketika hujan deras mengguyur, air langsung menggenangi area tol tanpa jalur pembuangan yang memadai.
“Ini sangat mengganggu. Saya sudah terjebak macet lebih dari 3 jam. Proyek akses Paramount Petals ini jelas tidak memperhatikan sistem pembuangan air. Banjir seperti ini bukan yang pertama sejak proyek dimulai,” kata Anton, seorang pengemudi yang melintas dari arah Bitung ke Jakarta.
Situasi ini semakin memanas di media sosial. Berbagai akun lokal populer seperti @infotangerang_ di Instagram dan Twitter ramai membagikan video-video kondisi terkini di lokasi. Terlihat antrean kendaraan mengular, genangan air yang melumpuhkan lajur tol, serta masyarakat yang mulai frustasi. Netizen pun ramai-ramai mengecam pengembang proyek dan meminta pemerintah turun tangan.
BACA JUGA: Banjir Parah dan Macet Total di Tol Tangerang–Bitung, Warga Soroti Proyek Exit Tol Paramount Petals
Tak hanya itu, banjir ini berdampak langsung pada aktivitas ekonomi dan logistik. Banyak pengemudi truk dan kendaraan distribusi yang tertahan, menyebabkan potensi kerugian miliaran rupiah akibat keterlambatan pengiriman barang.
Hingga artikel ini diturunkan, belum ada tanggapan resmi dari pihak pengelola tol maupun dari manajemen Paramount Petals terkait banjir dan dampak yang ditimbulkan. Warga mendesak agar pemerintah daerah dan Kementerian PUPR segera melakukan evaluasi menyeluruh terhadap proyek ini sebelum dampaknya semakin meluas.
BACA JUGA: BREAKING NEWS: Tol Tangerang-Merak Lumpuh Total Akibat Banjir Besar Usai Hujan Deras
Para ahli tata ruang menekankan bahwa setiap proyek infrastruktur harus memperhitungkan aspek drainase, terutama di wilayah rawan banjir seperti Tangerang. Jika tidak, pembangunan justru menjadi bencana terselubung bagi masyarakat. (Zief)
			
		
		
		
		
		
		