GetMenit.com, Jakarta – Lonjakan tajam transaksi digital di Jakarta mencetak rekor baru! Bank Indonesia (BI) mencatat bahwa hingga pertengahan tahun 2025, transaksi berbasis digital di wilayah DKI Jakarta menembus angka fantastis: Rp2,2 miliar. Angka ini naik lebih dari 180% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Yang paling mencuri perhatian, sistem pembayaran QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard) menjadi pilihan utama masyarakat dan pelaku usaha dalam bertransaksi.
“Digitalisasi di Indonesia berkembang sangat pesat, dan Jakarta menunjukkan capaian luar biasa. Tercatat ada 2,2 miliar transaksi digital hingga Juni 2025,” ujar Kepala Perwakilan BI Provinsi DKI Jakarta, Ricky Perdana Gozali, saat membuka Lomba Digitalisasi Pasar di Pasar Mayestik, Selasa (22/7), yang juga dihadiri oleh Gubernur Jakarta, Pramono Anung.
UMKM Jadi Pemain Kunci
Ricky menekankan bahwa peningkatan signifikan ini sebagian besar ditopang oleh para pelaku UMKM yang kini semakin melek teknologi dan aktif menggunakan sistem pembayaran digital berbasis QR code.
“UMKM menjadi tulang punggung pertumbuhan transaksi digital. Wilayah Jakarta Selatan mencatat penggunaan tertinggi, diikuti oleh Jakarta Timur, Jakarta Pusat, Jakarta Barat, Jakarta Utara, dan Kepulauan Seribu,” jelasnya.
Yang lebih mengejutkan, jumlah warga Jakarta yang menggunakan QRIS dalam transaksi sehari-hari sudah mencapai 6,1 hingga 6,2 juta orang. Ini berarti hampir 50% penduduk ibu kota telah beralih ke sistem digital.
“Angka ini terus meningkat, namun masih memiliki potensi besar untuk ditingkatkan,” tambah Ricky.
Melalui inisiatif seperti lomba digitalisasi pasar dan kampanye literasi keuangan digital, Bank Indonesia berupaya mendorong adopsi teknologi di seluruh lapisan masyarakat. Fokus utama adalah sektor UMKM yang selama ini menjadi motor penggerak ekonomi lokal.
Transformasi ini tidak hanya memberikan kemudahan bagi konsumen, tetapi juga menciptakan peluang besar bagi pelaku usaha untuk tumbuh lebih cepat di era digital. (Tim)