GetMenit.com, Jakarta – Indonesia menutup kuartal pertama 2025 dengan catatan yang kurang membanggakan di sektor ketenagakerjaan. Berdasarkan laporan Trading Economics, tingkat pengangguran terbuka (TPT) nasional mencapai 4,76 persen, menempatkan Indonesia di posisi teratas dibanding negara-negara Asia Tenggara lainnya.
Data ini selaras dengan rilis Badan Pusat Statistik (BPS) yang mencatat adanya penurunan tipis TPT dari 4,82 persen pada periode sebelumnya. Meski persentasenya turun, jumlah orang yang tidak memiliki pekerjaan justru bertambah. Total pengangguran kini mencapai 7,28 juta jiwa, dengan hampir setengahnya adalah generasi muda di bawah 30 tahun.
Fenomena ini menimbulkan pertanyaan besar: mengapa persentase turun, tapi jumlahnya bertambah?
Dosen FEB UGM, Qisha Quarina, menilai cara perhitungan TPT yang hanya berfokus pada pencari kerja aktif bisa menutupi kenyataan sebenarnya.
Menurutnya, pasar kerja Indonesia menghadapi dua masalah sekaligus: jumlah penganggur yang tinggi dan kualitas pekerjaan yang belum memadai.
Bukan cuma soal ada kerja atau tidak, tapi soal apakah pekerjaan itu layak, jelasnya.
Jika dibandingkan, posisi Indonesia masih tertinggi di kawasan. Berikut daftar negara dengan tingkat pengangguran di Asia Tenggara per 2024–2025:
- Indonesia – 4,76%
- Brunei – 4,7%
- Filipina – 3,7%
- Myanmar – 3%
- Malaysia – 3%
- Vietnam – 2,24%
- Singapura – 2,1%
- Timor Leste – 1,6%
- Laos – 1,2%
- Thailand – 0,89%
- Kamboja – 0,27%
Kondisi ini menunjukkan bahwa meskipun pemerintah berhasil menekan persentase TPT, tantangan sebenarnya adalah menciptakan lapangan kerja baru yang layak dan berkelanjutan, terutama untuk tenaga kerja muda yang jumlahnya terus bertambah setiap tahun.
(Redaksi)